Sabtu, 19 Februari 2022

Polytron Slim 21 Inch protek

Polytron Slim 21 Inch protek




kedatangan pasien membawa TV merk politron dengan kendala hidup sebentar lalu mati lagi. tadinya saya pikir tv yang dikatakan tersebut benar benar hidup dan mengeluarkan gambar, ternyata tidak sampai mengeluarkan gambar tv tersebut protek.

ini sering terjadi pada jenis tv tabung merk polytron. tv tidak sempat mengeluarkan gambar namun sempat ada suara. dalam hati pastilah kerusakan ic vertikal. tanpa pikir panjang langsung buka casing tv. cek bagian blok vertikal. namun nampak bagian mesin sudah banyak tertutup oleh debu dan sarang laba-laba. langsung saja saya ambil kuas kecil untuk membersihkannya.

nampaknya tv ini memang sudah lama tidak dibuka atau dibersihkan bagian dalamnya. karena sangat berbeda dibagian luarnya terlihat casing masih cling dan bersih.

selesai membersihkan komponen mesin yang terhalang debu. mulailah bergeriliya mata ini melototi setiap komponen pada mesin. cek elco elco nampak masih bagus, cek ic vertical juga masih bagus. wah,,, kok gak ada yang rusak, berabe nih.

langkah kedua mulai pengecakan dengan mengukur tegangan. hidupkan dan colokkan kabel tv. clak… tv sempat hidup sebentar lalu mati lagi dalam keadaan stanby. lampu indikator kembali kewarna merah.

waduh gimana nih ngukurnya kalau begini. OK. pakai akal. multitester dipersiapkan pada skala 250 volt DC. lalu probe merah disiapkan di jalur B+, kaki positif elco 160 volt. lalu tancapkan kembali kabel tv. crack… tv menyala. pada multitester menunjukan angka 115volt, berarti aman.

kalau tv sempat hidup, berarti flayback sempat nyembur, berarti tegangan kearah blok vertical pasti juga harusnya ada. setelah diliat pada kaki Fbt (flayback) ternyata ada dua pin yang kearah ic vertical, yaitu tertulis 12+ dan 12-.

pertama ukur dulu bagian 12+ setelah dioda, karena saya menempatkan jarum multitester di angka 50 volt DC. setelah tv dihidupkan ternyata sempat sesaat menunjukan angka pada tester 12 volt, ah,, normal.

lalu coba lagi pada bagian -12volt. dalam hati, kalau mengukur bagian minus pasti jarum tester akan kebalik menunjuknya, repot nanti menentukan angkanya. lalu saya balik aja probe nya, yang merah dicolokkan ke ground dan yang hitam untuk mengukur. ok, dimulai. letakkan probe hitam di titik setelah dioda. nyalakan tv. crack… liat jarum tester kok gak bergerak?.., ok coba lagi.

crack, lho kok gak gerak juga. wah pasti diodanya nih yang rusak. tanpa pikir panjang cabut dioda. lalu ukur dengan tester dengan skala ohm meter. setelah diukur katoda dan anoda dioda, maka hasilnya ternyata,, normal. waduh… kok normal? apaan nih tv, PHP aja. pikirku dalam hati.

agak kesal dengan tv nya, akhirnya berhenti dulu untuk srumput kopi, sambil hisap sebatang rokok. ah… nikmat sekali rasanya. rasa nya fresh lagi nih otak.

setelah itu lanjut nih kerjaan yang belum kelar. pasang lagi dioda yang sempat dicabut tadi ketempatnya, perhatikan kakinya jangan sampai terbalik. maksudnya antara katoda atau anoda, atau plus dan min nya. selesai memasangnya, tanpa sengaja melongok ke komponen sebelum dioda ada resistor dengan warna hitam, merah, perak. kok ini seperti fuse. cobalah ukur pake tester, lho kok gak gerak. penasaran maka saya copot resistor itu, ukur pake tester kok bener bener gak gerak. tanpa pikir panjang langsung aja saya cari penggantinya. bongkar sana sini cari stok resistor dilaci kok gak ada ukuran resistor yang warnanya sama. pikir pikir sebentar. ah inikan cuman fuse, ganti aja pake kabel. tanpa pikir panjang, ambil kabel berserabut, saya ambil satu serabut lalu pasang sebagai pengganti resistor tersebut. selelsai dipasang, coba hidupkan kembali tv nya. bismilah,, crack… bunyi tv nya. lama nungggu kok gal mati lagi. lalu tengok kedepan kok, muncul tulisan polytron. alhamdulillah. tvnya pun menyala. setelah nunggu agak lama tv tampak aman. casingpun saya tutup. dan siap nerima bayaran dari yang empunya tv

Tidak ada komentar: