Kamis, 22 Desember 2022

 

SERVICE TELEVISI 
TABUNG LCD, LED DAN PLASMA
KOTA METRO LAMPUNG


Melayani service segala service televisi tabung, LCD, LED dan Plasma khusus untuk kota Metro Lampung 34111Alamat : Jl. Gatot Subroto No.1 Yosodadi Kota Metro Lampung

telp/ WA      : 085267833075
FB               : @Mugni Mumpuni
Fans page   Service Tv Tabung, LCD, LED dan Plasma Kota Metro Lampung
Youtube     https://youtu.be/bwSlRoMhYVg
Tiktok        : hw_mumpuni



KERUSAKAN TV LED ADA SUARA GAK ADA GAMBAR



KERUSAKAN TV LED SAMSUNG 42 INCHI MATI TOTAL GANTI POWER SUPLAY


DIKERJAKAN OLEH ORANG ORANG YANG AHLI DALAM BIDANGNYA









Sabtu, 19 Februari 2022

KERUSAKAN TV BAGIAN VERTIKAL

KERUSAKAN TV BAGIAN VERTIKAL



membahas ic vertikal,ambil contoh ic LA78040 yg mempunyai 7 kaki : A. kaki depan dihitung dari kiri kekanan posisi ic/tulisan ic menghadap kita pin 1 merupakan inverting input/IN dari ic chroma jika diukur dalam keadaan diberi tegangan dan bekerja normal akan terukur antara 2-3V/ pakai skala 10VDC pin 3 merupakan pump-up di pin ini akan terukur tegangan 1.4/1.7V dalam keadaan normal/pakai skala 10VDC,jika terukur dibawah 1.4/0V ic rusak,jika diatas 1.7V/5-12V ic rusak pin 5 merupakan output vertikal terhubung ke yoke vertikal normal di pin ini terukur tegangan 9-15VDC/ pakai skala 50VDC,jika tegangan terukur dibawah 9V ic rusak,jika tegangan terukur diatas 15V misal 24V ic rusak/ic chroma/osc vertikal tidak bekerja pin 7 merupakan non inverting input tegangan normal di pin ini sama dengan pin 1 jika berbeda lebih besar/kecil cek R yg terhubung ke pin 7 B. kaki belakang ada 3 dihitung dari kiri kekanan : pin 2 merupakan VCC vertikal tegangan normal di pin ini antara 22-24.8V/pakai skala 50VDC jika terukur diatas 24.8V biasanya ic panas berlebihan/gambar melebar menyempit pin 4 merupakan GND ic vertikal pin 6 merupakan VCC output tegangan normal di pin ini antara 24-25VDC/pakai skala 50VDC jika terukur dibawah 24V cek dioda yg terhubung ke pin 2 & 6


Fungsi pin ic LA78040

Fungsi pin ic LA78040



Berikut adalah fungsi dan cara kerja masing-masing pinout IC penguat vertikal kedua gambar diatas:

Pin 1 pin input. Terhubung ke vertikal output IC utama. Difungsikan sebagai input/masukan IC vertikal. Tegangan biasanya terukur 0,2v dc – 3,2 v dc

Pin 2 pin VCC 1 . Terhubung ke sumber catu daya vertikal. Catu daya tunggal vertikal besarnya 24v dc -28v dc. Sedangkan untuk rangkaian catu daya simetris di pin ini biasanya +14v.

Pin 3 pin Pump Output. Sebagai feed back catu IC vertikal yaitu mengatur penguatan IC vertikal. Kelebihan dan atau kekurangan tegangan diatur dalam pin ini.

Pin 4 pin Ground / Negatif. Untuk catudaya tunggal pin ini terhubung ke netral / ground. Sebagai catu daya negatif (nol) IC vertikal. Sedangkan dalam rangkaian catudaya simetris pin ini diberi tegangan negatif -14vdc.

Pin 5 pinVertikal Output. Terhubung ke rangkaian defleksi yoke vertikal. Sebagai output penguatan vertikal dimana sinyal gigi gergaji yang telah dikuatkan akan tersalur ke kumparan defleksi vertikal dan akan membelokkan berkas elektron keatas dan kebawah. Bila IC vertikal (rangkaian) bekerja normal, pin ini akan terukur setengah dari VCC yakni 12vdc.

Pin 6 pin VCC 2. Terhubung ke catu daya positif melalui sebuah dioda. Tegangan ini sebagai catu daya positif kedua untuk IC vertikal. Bila di pin 2 terukur 24v maka di pin ini akan terukur 23,4 vdc. Begitu pula bila di pin 2 +14vdc maka pin ini +13.4vdc. Karena sudah melewati sebuah dioda.

Pin 7 pin input non inverting (input tidak membalik). Ke catu daya 12 v melalui sebuah R 10k. Tegangan 12 v ini dalam televisi mesin cina biasanya ada dari power supply yang digunakan untuk mensupply blok lainnya. Pin ini juga berfungsi untuk mengatur operasional penguatan / op-amp IC vertikal. Tegangan di pin ini terukur 9v-12vdc.

SERVICE MODE Sanyo

SERVICE MODE Sanyo


Kesulitan untuk masuk ke factory adjustment teve Sanyo. Dibawah ini adalah beberapa alternatip untuk dapat dicoba.

Cara 1 : (banyak digunakan pada teve flat)

Tekan dan tahan MENU pada front panelTekan “1” pada remote (atau ada pula yang angka “2”)Tekan MENU pada remote untuk exit (data otomatis akan disimpan)Untuk navigasi menggunakan Cursor Up/Down (atau MUTE-TIMER) dan Vol Up/down

Cara 2 :

Matikan main switch atau cabut colokan listrikTekan dan tahan Vol-downHidupkan pesawatUntuk exit/simpan data tekan MENU

Cara 3 : (banyak digunakan pada flat)

Tekan dan tahan Vol-down pada front panelTekan tombol Teletext-hijau pada remoteTombol angka untuk memilih sub-menuNavigasi dengan Chanel dan VolumeExit dengan tombol lain yang tidak digunakan

Cara : 4

Tekan MENU pada remote dan lepasDengan cepat ganti tekan tombol Vol-up pada front panelNavigasi dengan tombol Chanel dan Volume

Cara 5 :

Tekan tombol MEMORI pada front panel kemudian lepasDengan cepat tekan tombol MENU pada remote (atau MEMORY)Navigasi dengan SOUND-SET pada remote

Cara 6 :

Pada remote kontrolTekan tombol MENUKemudian lanjutkan tekan DISPLAY (3x)Navigasi menggunakan Chanel dan VolumeExit dengan DISPLAY

Cara : 8

Tekan dan tahan tombol FUNCTION pada remoteKemudian tekan Ch-up pada front panelNavigasi dengan Chanel dan LevelExit cabut colokan listrik

Cara 9 :

Tekan dan tahan MENU pada front panelTekan Vol-up pada remoteNavigasi dengan TIMER-MUTE dan Vol Up/DownExit dengan MENU

Polytron Slim 21 Inch protek

Polytron Slim 21 Inch protek




kedatangan pasien membawa TV merk politron dengan kendala hidup sebentar lalu mati lagi. tadinya saya pikir tv yang dikatakan tersebut benar benar hidup dan mengeluarkan gambar, ternyata tidak sampai mengeluarkan gambar tv tersebut protek.

ini sering terjadi pada jenis tv tabung merk polytron. tv tidak sempat mengeluarkan gambar namun sempat ada suara. dalam hati pastilah kerusakan ic vertikal. tanpa pikir panjang langsung buka casing tv. cek bagian blok vertikal. namun nampak bagian mesin sudah banyak tertutup oleh debu dan sarang laba-laba. langsung saja saya ambil kuas kecil untuk membersihkannya.

nampaknya tv ini memang sudah lama tidak dibuka atau dibersihkan bagian dalamnya. karena sangat berbeda dibagian luarnya terlihat casing masih cling dan bersih.

selesai membersihkan komponen mesin yang terhalang debu. mulailah bergeriliya mata ini melototi setiap komponen pada mesin. cek elco elco nampak masih bagus, cek ic vertical juga masih bagus. wah,,, kok gak ada yang rusak, berabe nih.

langkah kedua mulai pengecakan dengan mengukur tegangan. hidupkan dan colokkan kabel tv. clak… tv sempat hidup sebentar lalu mati lagi dalam keadaan stanby. lampu indikator kembali kewarna merah.

waduh gimana nih ngukurnya kalau begini. OK. pakai akal. multitester dipersiapkan pada skala 250 volt DC. lalu probe merah disiapkan di jalur B+, kaki positif elco 160 volt. lalu tancapkan kembali kabel tv. crack… tv menyala. pada multitester menunjukan angka 115volt, berarti aman.

kalau tv sempat hidup, berarti flayback sempat nyembur, berarti tegangan kearah blok vertical pasti juga harusnya ada. setelah diliat pada kaki Fbt (flayback) ternyata ada dua pin yang kearah ic vertical, yaitu tertulis 12+ dan 12-.

pertama ukur dulu bagian 12+ setelah dioda, karena saya menempatkan jarum multitester di angka 50 volt DC. setelah tv dihidupkan ternyata sempat sesaat menunjukan angka pada tester 12 volt, ah,, normal.

lalu coba lagi pada bagian -12volt. dalam hati, kalau mengukur bagian minus pasti jarum tester akan kebalik menunjuknya, repot nanti menentukan angkanya. lalu saya balik aja probe nya, yang merah dicolokkan ke ground dan yang hitam untuk mengukur. ok, dimulai. letakkan probe hitam di titik setelah dioda. nyalakan tv. crack… liat jarum tester kok gak bergerak?.., ok coba lagi.

crack, lho kok gak gerak juga. wah pasti diodanya nih yang rusak. tanpa pikir panjang cabut dioda. lalu ukur dengan tester dengan skala ohm meter. setelah diukur katoda dan anoda dioda, maka hasilnya ternyata,, normal. waduh… kok normal? apaan nih tv, PHP aja. pikirku dalam hati.

agak kesal dengan tv nya, akhirnya berhenti dulu untuk srumput kopi, sambil hisap sebatang rokok. ah… nikmat sekali rasanya. rasa nya fresh lagi nih otak.

setelah itu lanjut nih kerjaan yang belum kelar. pasang lagi dioda yang sempat dicabut tadi ketempatnya, perhatikan kakinya jangan sampai terbalik. maksudnya antara katoda atau anoda, atau plus dan min nya. selesai memasangnya, tanpa sengaja melongok ke komponen sebelum dioda ada resistor dengan warna hitam, merah, perak. kok ini seperti fuse. cobalah ukur pake tester, lho kok gak gerak. penasaran maka saya copot resistor itu, ukur pake tester kok bener bener gak gerak. tanpa pikir panjang langsung aja saya cari penggantinya. bongkar sana sini cari stok resistor dilaci kok gak ada ukuran resistor yang warnanya sama. pikir pikir sebentar. ah inikan cuman fuse, ganti aja pake kabel. tanpa pikir panjang, ambil kabel berserabut, saya ambil satu serabut lalu pasang sebagai pengganti resistor tersebut. selelsai dipasang, coba hidupkan kembali tv nya. bismilah,, crack… bunyi tv nya. lama nungggu kok gal mati lagi. lalu tengok kedepan kok, muncul tulisan polytron. alhamdulillah. tvnya pun menyala. setelah nunggu agak lama tv tampak aman. casingpun saya tutup. dan siap nerima bayaran dari yang empunya tv

Jumat, 05 November 2021

TV POLYTRON MATI STANDBY

TV POLYTRON MATI STANDBY

Dari berbagai macam-macam kerusakan televisi pada umumnya dan khususnya televisi Polytron ini yang sering terjadi adalah kerusakan seperti ini yaitu mati standby atau bisa dikategorikan dalam kerusakan protek yang mana televisi tidak bisa hidup karena power supply terganggu oleh kerusakan dibagian tertentu.


Gejala atau ciri-ciri.

Ciri-ciri kerusakan televisi standby ini bervariasi tergantung dari kerusakan televisi tersebut, dan yang saya perbaiki berikut ini gejala atau ciri-cirinya apabila televisi dihidupkan tidak mau menyala dan nampak lampu indikator power berkedip-kedip dalam jangka waktu detik.

Langkah penganalisaan dan perbaikan.

Setelah mengetahui gejala kerusakannya maka saya langsung membokar televisi tersebut serta menganalisa dimana letak kerusakan yang menyebabkan televisi Polytron protek dan mengakibatkan mati standby, berbagai komponen penting dalam power supply tak luput dari pengecekan saya.

Dari pengecekan pada rangkaian power supply saya mendapati beberapa komponen yang dalam keadaan rusak dan harus diganti agar rangkaian power supply tersebut bisa beroprasi atau bekerja dengan optimal tanpa ada gangguan, dan komponen-komponen tersebut diantaranya adalah komponen elco

Tanpa pikir panjang saya langsung ganti komponen elco yang telah rusak kemudian saya coba menyalakan televisi Polytron yang rusak mati standby tersebut, televisi Polytron yang saya perbaiki telah menyala dan normal kembali seperti sediakala

Tegangan normal pin-pin ic 8821/8823/8873/8891/8893/8895 :

 

Tegangan normal pin-pin ic 8821/8823/8873/8891/8893/8895 :

Pin 1 : U/V = 0v.
Pin 2 : L/H = 0v.
Pin 3 : key = 4,8v
Pin 4 : Gnd.
Pin 5 : Reset = 4,8v.
Pin 6 : X tall = 2,1v.
Pin 7 : X tall =2,1v.
Pin 8 : test Gnd = 0v.
Pin 9 : VCC = 5v.
Pin 10 : vss Gnd = 0v.
Pin 11 : Tv Gnd = 0v.
Pin 12 : FBP in = 1,2v.
Pin 13 : H out = 2,1v.
Pin 14 : H AFC = 5,1v.
Pin 15 : V saw = 4,2v
Pin 16 : V out = 4,6v.
Pin 17 : H vcc = 8v.
Pin 18 : tv Gnd = 0v.
Pin 19 : CB = 1,8v.
Pin 20 : Y in = 2,1v.
Pin 21 : CR = 1,9v.
Pin 22 : Ext aui R = 3,6v.
Pin 23 : C in CVBS2 in = 0v.
Pin 24 : Y or CVBS1 in = 2,5v.
Pin 25 : ALG/ EW out = 0v.
Pin 26 : tv in = 3v.
Pin 27 : ABCL = 4,9v.
Pin 28 : audio out1 = 3,1v.
Pin 29 : audio out2 = 3,1v.
Pin 30 : tv out = 4,2 v.
Pin 31 : SIF out = 2,9v.
Pin 32 : Ext aui L = 3,6v.
Pin 33 : SIF in = 2,4v.
Pin 34 : DC NF = 2,9v.
Pin 35 : PIF-PLL = 2,3v.
Pin 36 : IF vcc = 5v.
Pin 37 : S reg = 2v.
Pin 38 : audio out1 = 3v.
Pin 39 : IF AGC = 2v.
Pin 40 : IF Gnd = 0v.
Pin 41 : IF in = 2v.
Pin 42 : IF in = 2v.
Pin 43 : RF AGC = 4,1v.
Pin 44 : Black detect = 3,6v.
Pin 45 : Ext audio 2 R = 4,4v.
Pin 46 : APC FIL = 2v.
Pin 47 : YC VCC = 3,3v.
Pin 48 : R out = 1,2v.
Pin 49 : D vcc = 3,3v.
Pin 50 : R out = 1,2v.
Pin 51 : G out = 1,3v
Pin 52 : B out = 3v.
Pin 53 : Gnd. = 0v.
Pin 54 : Gnd. = 0v.
Pin 55 : Vcc = 5v.
Pin 56 : SAV/RW AV/TV = 0v.
Pin 57 : SDA = 4,7v
Pin 58 : SCL = 4,7v.
Pin 59 : UHF/50/60HZ = 0v.
Pin 60 : VT = 4,8v.
Pin 61 : MUTE = 3v.
Pin 62 : SYNC/LED AV2/DVD = 4,2v.
Pin 63 : IR in/ remot in = 2,1v.
Pin 64 : on/off. = on:0v / off:4,8v.

Mengenal Kode-kode Transistor dan Dioda

 

Mengenal Kode-kode Transistor dan Dioda



– Transistor dan Dioda merupakan komponen Elektronika Aktif yang terbuat dari bahan Semikonduktor dan masing-masing Transistor maupun Dioda memiliki karakteriktik yang berbeda-beda tergantung pada tipe dan kegunaannya. Di pasaran, terdapat ribuan tipe Transistor dan Dioda yang dirancang khusus untuk keperluan tertentu. Seperti Transistor yang dirancang khusus untuk Penguat daya, Transistor untuk saklar dan Transistor untuk Penggerak (Driver), ada juga yang dirancang khusus untuk rangkaian yang konsumsi daya rendah ataupun dirancang untuk aplikasi frekuensi tertentu.

Sistem Pengkodean Transistor

Pada dasarnya, kita dapat mengetahui bahan dasar sebuah Transistor/Dioda dan kegunaannya dari kode Transistor tersebut. Sistem pengkodean Transistor dan Dioda pada umumnya terdiri dari 3 jenis, yaitu sistem pengkodean Pro-Electron yang dipakai oleh produsen Eropa dan sistem pengkodean JEDEC yang digunakan oleh produsen Amerika Utara serta sistem pengkodean JIS yang umumnya digunakan oleh produsen Jepang.

Sistem Pengkodean JEDEC

JEDEC adalah singkatan dari Joint Electron Devie Engineering Council, Sistem pengkodean Transistor JEDEC ini berasal dari Amerika Utara sehingga banyak digunakan oleh produsen-produsen Transistor/Dioda yang berasal dari Amerika Utara seperti Amerika Serikat dan Kanada. Sistem pengkodean JEDEC ini memberikan informasi yang sangat sedikit terhadap karakteristik maupun parameter Transistor dan Dioda yang bersangkutan.

Format sistem pengkodean JEDEC adalah sebagai berikut :

Angka, Huruf, Nomor Seri

Angka

Huruf

Nomor Seri

1 = Dioda

N

Nomor Seri Transistor atau Dioda yang bersangkutan

2 = Transistor

3 = FET

Contoh :

1N4148 adalah Dioda, sedangkan 2N706 adalah Transistor.

 

Sistem Pengkodean Pro-Electron

Sistem Pengkodean Pro-Electron merupakan sistem Pengkodean yang berasal dari Eropa sehingga sering disebut juga dengan sistem pengkodean Eropa. Produsen-produsen transistor dan dioda Eropa pada umumnya menggunakan sistem pengkodean ini.

Format sistem pengkodean Pro-Electron adalah sebagai berikut :

Huruf, Huruf, Nomor Seri

Huruf Pertama adalah bahan Semikonduktornya

A = Germanium (Ge)
B = Silikon (Si)
C = Gallium Arsenide (GaAs)

Huruf kedua adalah tipe ataupun aplikasi komponen tersebut.

A = Dioda, Daya atau Sinyal Rendah
B = Dioda, Varicap (Variable Capacitane)
C = Transistor, Frekuensi Audio, Daya rendah
D = Transistor, Frekuensi Audio, Daya tinggi
E = Dioda, Tunnel Diode
F = Transistor, Frekuensi Tinggi, daya rendah
G = Transistor, ragam keperluan
H = Dioda, peka terhadap Magnetik/sensor
L = Transistor, Frekuensi Tinggi, daya tinggi
N = Photocoupler
P = Light Detector (Photo Dioda, Photo Transistor)
Q = Light Emitter
R = Piranti Kemudi dan Saklar, daya rendah (Thrystor, Diac)
S = Transistor Saklar daya rendah
T = Piranti Kemudi dan Saklar, daya rendah (Thrystor, Diac)
U = Transistor Saklar daya tinggi
W = Piranti Surface acoustic wave
X = Dioda Pengganda (Multiplier Diode)
Y = Dioda Penyearah (Rectifier Diode)
Z = Dioda, Voltage reference (Pereferensi Tegangan)

Contoh :

BC107 menandakan Transistor untuk Frekuensi Audio daya rendah yang terbuat dari bahan Silikon.

 

Sistem Pengkodean JIS

JIS adalah singkatan dari Japan Industrial Standard, Sistem Pengkodean Transistor JIS ini adalah sistem pengkodean yang digunakan oleh produsen Jepang.

Format sistem pengkodean JIS adalah sebagai berikut :

Angka, dua huruf, nomor seri

Arti dari dua huruf ini diantaranya adalah :

SA = Transistor PNP, Frekuensi tinggi
SB = Transistor PNP, Frekuensi audio
SC = Transistor NPN, Frekuensi tinggi
SD = Transistor NPN, Frekuensi audio
SE = Dioda
SF = Thrystor
SG = Dioda Gunn
SH = UJT
SJ = P-channel FET/MOSFET
SK = N-channel FET/MOSFET
SM = TRIAC
SQ = LED
SR = Rectifier
SS = Signal Diode
ST = Avalanche Diode
SV = Varicap
SZ = Dioda Zener

Contoh :

2SC1815 adalah Transistor NPN yang berfrekuensi tinggi, 2SB646 adalah Transistor PNP untuk frekuensi audio.  Ada juga produsen yang mencetak kode Transistor tanpa menampilkan dua karakter pertama seperti Transistor 2SC1815 menjadi C1815.

KERUSAKAN TV AKIRA CT-21EKS1CP GAMBAR MENYEMPIT ATAS BAWA

 

KERUSAKAN TV AKIRA CT-21EKS1CP GAMBAR MENYEMPIT ATAS BAWA



Beberapa waktu yg lalu dapat servisan TV AKIRA CT-21EKS1CP memakai IC tunggal 8853CPNG dan IC Vertikal STV9026P dengan kerukan gambar menyempit atas bawa.
Langsung saja saya obrak-abrik dimeja kerja, pertama saya cek adalah tegangan vertical teryata tegangan vertikal normal lalu saya menuju pengecekan di semua elco yang ada di blok vertical dan semua elco normal-normal aja, kemudian saya coba masuk ke servis mode untuk menyetel parameter Vertikal zise dengan cara tekan vol (-) hingga nol kemudian vol(-) di TV dan tahan, lalu tekan Qview di remot .
Akan tetapi setelah saya atur parameter V-Zise hingga batas maximal pun gambar tidak full, lalu saya kembalikan parameter V-Zise seperti semula dan keluar dari servis mode terus melangka pengecekan selanjutnya yaitu menyentu-nyentu titik solderan yg berhubungan dengan jalur Vertikal out teryata vertical mau terbuka lalu pikiranku tertuju ke komponen di sekitar IC tunggal (8853CPNG).

Setelah pengecekan komponen satu/satu akhirnya ketemu juga biang keroknya yaitu elco 0,47uf/50v yang nilainya berubah menjadi 1uf yang berada di pin 15 dari IC 8853CPNG 

Setelah elco tersebut diganti yang baru dengan nilai yang sama,kemudian TV saya nyalakan terlihat gambar sudah penu atas dan bawah.
Sekian dulu postingan saya kali ini semoga dapat bermampat…